Tentang Webinar
Kesehatan gigi dan mulut anak berkebutuhan khusus merupakan isu kompleks yang seringkali terabaikan dalam layanan primer. Anak dengan autisme, sindrom Down, cerebral palsy, ADHD, maupun kondisi medis kronis, menghadapi hambatan perilaku, keterbatasan komunikasi, dan risiko medis yang jauh lebih tinggi dibandingkan pasien anak pada umumnya. Realitas ini menyebabkan sebagian besar dokter gigi di fasilitas kesehatan tingkat pertama baik puskesmas maupun klinik pratama) seringkali berada pada posisi sulit: mereka ingin membantu, namun terbatas oleh kompetensi, fasilitas, dan risiko klinis yang menyertainya.
Menjawab tantangan tersebut, pada tahun 2024 RSIA Kendangsari Merr Surabaya menjadi pionir dengan membuka layanan gigi khusus di dalam rumah sakit ABK pertama di Surabaya. Layanan ini tidak hanya menawarkan fasilitas ramah ABK home-care, jadwal terpisah atau by request, pendekatan behavioral management, tim klinis terlatih, tetapi juga menyediakan jalur rujukan komprehensif hingga ke tindakan di bawah general anesthesia.
Sebagai contoh, dalam salah satu kasus, seorang anak laki-laki dengan autisme tingkat sedang berhasil menjalani prosedur penambalan multipel di ruang perawatan poli gigi tanpa memerlukan sedasi penuh, berkat kombinasi teknik behavioral shaping dan adaptasi lingkungan klinis. Pada kasus lain, seorang pasien dengan Autism Spectrum Disorder yang membutuhkan perawatan ekstensif berhasil ditangani dengan aman di bawah GA, melalui kolaborasi interprofesi antara dokter gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak, dokter bedah umum, dan tim anestesi. Kedua kasus ini menunjukkan bahwa RSIA Merr telah melampaui standar layanan klinik biasa: menghadirkan continuum of care yang benar-benar menjawab spektrum kebutuhan ABK.
Namun, keberhasilan klinis hanya akan berkelanjutan jika upaya mengedukasi dokter gigi FKTP, TPMDG, hingga Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak berlangsung komprehensif dan terstruktur. Disamping itu juga diperlukan upaya menjalin kepercayaan komunitas orang tua ABK serta membangun jejaring rujukan berbasis data dari dan ke fasilitas rujukan spesialistik. Berdasarkan latar belakang ini, maka diperlukan upaya edukasi digital melalui webinar yang akan diselenggarakan oleh RSIA Kendangsari Merr untuk para tenaga kesehatan terkait.
Link Pembelajaran (LMS)
https://lms.kemkes.go.id/courses/63a3d3b7-bf34-432d-84d6-64d430940743