Tentang Seminar
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 3,5 miliar orang di seluruh dunia menderita masalah gigi dan mulut, walaupun situasi ini secara umum dapat dicegah. Penyakit periodontal adalah salah satu masalah kesehatan rongga mulut yang cukup banyak terjadi. Penyakit periodontal adalah salah satu gangguan pada rongga mulut yang ditandai dengan adanya infeksi dan peradangan pada struktur pendukung gigi termasuk ligamen periodontal, sementum dan tulang alveolar. Jaringan periodontal memberikan respon imunoinflamasi terhadap bakteri dan produknya secara lokal dan secara sistemik juga direspon oleh vaskular mayor. Beberapa penyakit sistemik yang dapat dipengaruhi oleh infeksi jaringan periodontal seperti penyakit jantung koroner/aterosklerosis, stroke, diabetes mellitus, dampak buruk terhadap kehamilan, penyakit paru obstruksi kronik dan infeksi pernafasan akut Penyakit kelainan sistemik merupakan faktor risiko pada penyakit periodontal. Sebaliknya, penyakit periodontal yang parah dan menyeluruh juga dapat berperan dalam perkembangan penyakit sistemik tertentu atau berpengaruh buruk terhadap pengendalian penyakit sistemik tersebut. Oleh sebab itu, hubungan antara penyakit periodontal dan penyakit sistemik merupakan sebuah tantangan bagi dokter umum dan dokter gigi dan perlunya kerjasama yang baik. Dokter memainkan peran yang penting dalam sistem perawatan kesehatan, selain itu juga bertindak untuk memberikan edukasi dan tindakan pencegahan untuk pasiennya. Dokter harus mengkoordinasikan jalur perawatan pasien dan melakukan rujukan ke ahlinya sesuai dengan kondisi pasien. Perawatan periodontal pada pasien dengan penyakit sistemik dapat dilakukan dengan prosedur non bedah maupun bedah. Setiap prosedur bedah, baik yang besar maupun kecil, memerlukan anestesi yang tepat untuk menghindari rasa sakit yang dapat mengganggu proses penyembuhan. Anastesi dalam kedokteran gigi memainkan peran kunci dalam memastikan kenyamanan dan keselamatan pasien selama prosedur gigi baik itu penambalan gigi atau operasi yang lebih kompleks seperti pencabutan atau implant gigi. Setiap jenis anestesi memiliki kelebihannya masing-masing, jenis anestesi yang paling umum digunakan dalam kedokteran gigi adalah anestesi lokal, sedasi, dan umum, dan masing-masing anestesi memiliki penerapan dan efek spesifiknya sendiri Elemen terpenting dalam keamanan anestesi adalah komunikasi antara pasien dan dokter gigi. Selama konsultasi, pasien harus berbagi semua informasi yang relevan, termasuk alergi, riwayat kesehatan saat ini, reaksi anestesi sebelumnya, dan pengobatan saat ini. Hal ini memungkinkan dokter gigi untuk memilih metode anestesi yang paling aman untuk setiap pasien, dengan mempertimbangkan semua faktor risiko potensial, misalnya beberapa pasien mungkin memiliki riwayat penyakit sistemik yang dapat memengaruhi respons tubuh terhadap anestesi. Meskipun anestesi dalam kedokteran gigi umumnya aman dan efektif, seperti halnya prosedur medis lainnya, efek samping tertentu dapat terjadi. Potensi efek samping yang berkaitan dengan reaksi terhadap obat yang digunakan untuk anestesi berkisar dari ruam ringan dan kemerahan pada kulit hingga gejala yang lebih serius, seperti kesulitan bernapas, detak jantung cepat atau tidak teratur, pusing, hingga hilang kesadaran dan memerlukan penanganan yang tepat. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) secara umum dan PDGI Cabang Garut secara khusus, selalu berkomitmen untuk meningkatkan ilmu pengetahuan anggotanya melalui berbagai kegiatan ilmiah ataupun workshop. Hal tersebut senantiasa bertujuan untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
Untuk mengakomodir hal tersebut, PDGI Cabang Garut bermaksud mengadakan acara Seminar ilmiah yang akan dibawakan oleh pemateri yang kompeten di bidangnya. Acara ini akan menjadi media untuk bersilaturahmi, mempererat tali persaudaraan antar seluruh anggota PDGI Cabang Garut, serta menjadi kesempatan bagi para dokter gigi khususnya anggota PDGI Cabang Garut untuk menambah ilmu.
Link Pembelajaran (LMS)
https://lms.kemkes.go.id/courses/3c9701de-5b9f-4e0a-9239-3f72008aa9d5