Tentang Seminar
Dalam praktik medis dan kedokteran gigi, situasi kegawatdaruratan dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal waktu maupun tempat. Kejadian seperti syok anafilaktik, sinkop, serangan jantung mendadak, hingga komplikasi anestesi lokal merupakan beberapa contoh kondisi yang dapat mengancam jiwa pasien jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, tenaga kesehatan dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai jenis kegawatdaruratan yang mungkin muncul di ruang praktik. Sayangnya, tidak semua profesional medis dan dokter gigi mendapatkan pelatihan kegawatdaruratan yang komprehensif selama pendidikan formal mereka. Akibatnya, ketika dihadapkan pada kondisi yang kritis, respons yang diberikan sering kali kurang optimal dan berisiko memperburuk keadaan pasien. Hal ini menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan seminar yang fokus pada penanganan kegawatdaruratan secara klinis, praktis, dan berbasis bukti ilmiah. Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu kedokteran, pendekatan klinis terhadap kegawatdaruratan medis dan dental juga mengalami transformasi. Saat ini, banyak protokol terbaru dan peralatan emergensi yang dapat membantu mempercepat diagnosis dan penanganan pasien dalam kondisi kritis. Namun, semua itu akan sia-sia jika tidak disertai dengan kesiapan dan kemampuan dari tenaga medis yang menangani. Oleh karena itu, seminar ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik lapangan. Seminar ini juga menjadi sarana kolaborasi antarprofesi, di mana dokter umum, dokter gigi, perawat, dan tenaga medis lainnya dapat saling berbagi pengalaman dan strategi dalam menangani kondisi gawat darurat di berbagai setting klinis. Interdisiplinaritas dalam penanganan emergensi sangat penting untuk menghasilkan keputusan yang cepat, tepat, dan menyelamatkan nyawa pasien.
Link Pembelajaran (LMS)
https://lms.kemkes.go.id/courses/e619e7e3-ba89-49b6-b072-d65ce76ac22a